Pages

Jumat, 28 Oktober 2011

jujur

Zubair IbnuAwwam As-Sabah membuat dokumen.
Bismillahirrahmanirrohiim.

Assalamu'Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Saudara dan saudariku yang dirahmati Allah.
KEJUJURAN merupakan sifat yang sangat terpuji,Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpat untuk mereka. Termasuk jujur kepada Allah, jujur kepada sesama manusia dan paling utama jujur kepada diri sendiri. Sebab sesiapa sahaja yang tidak jujur pada dirinya sendiri maka sampailah akhir hayatnya tidak akan jujur pada orang lain,sebab hanya dengan kejujuran diri sendirilah dapat mempengaruhi hati dan tindakan sehingga jujur kepada orang lain, dan jika kepada diri sendiri dan kepada orang lain tidak boleh berlaku jujur maka bagaimana mungkin boleh berlaku jujur kepada Allah.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Dan katakanlah (wahai Muhammad) Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.” (QS. al-Isra’: 80)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dalam sabdanya :
Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur,dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.(HR.Shahih Muslim)

ADAPUN PENGERTIAN JUJUR

Jujur bermakna keselarasan antara UCAPAN dengan KENYATAAN yang ada.
Jadi, kalau suatu yang kita ucapkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada bathinnya.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119)

Sahabatku sekalian yang dirahmati Allah sesungguhnya kejujuran ataupun berkata benar itu adalah merupakan cermin lebar ketaqwaan dan keimanan seseorang,

Firman Allah Subhanahu Wata’ala
Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zumar: 33)

Imam Ibnul Qayyim berkata,
Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).


KEUTAMAAN BERSIFAT JUJUR

Sahabat dan sahabiyahku yang di kasihi Allah
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk selalu berkata jujur karena kejujuran merupakan perintis yang melahirkan akhlaq mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada perbuatan perbuatan yang baik dan terpuji

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
"SESUNGGUHNYA KEJUJURAN ITU MEMBAWA KEBAJIKAN"
"BERKATALAH YANG BENAR WALAUPUN PAHIT"

Sahabatku berlaku dan berkatalah jujur
Sebab kejujuran merupakan bukti keislaman, timbangan keimanan, dasar agama islam, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut,baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.

Allah Azza Wajalla berfirman,
Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119)

Seorang yang beriman mesti jujur,tidak mengucapkan perkataan kecuali kebaikan dan kebenaran,berapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan untuk jujur dan berkata benar, sebagaimana firman-firman Allah yang berikut :

Allah Azza Wajalla berfirman,
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)

Allah Azza Wajalla berfirman,
Mereka selalu berkata: "Pendirian kami) mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan yang baik (yang diredhai Allah)". Dalam pada itu, apabila perkara (peperangan Jihad) itu ditetapkan wajibnya, (mereka tidak menyukainya); maka kalaulah mereka bersifat jujur kepada Allah (dengan mematuhi perintahNya), tentulah yang demikian itu amat baik bagi mereka. (QS.Muhammad 21)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan) keraguan.”

JENIS JENIS KEJUJURAN

1)Jujur dalam niat yang ikhlas:
Kalau suatu amal tercampuri dengan kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya dapat dikatakan sebagai pendusta, dan memiliki salah satu ciri ciri orang munafiq.

2)Jujur dalam ucapan.
Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar dan jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.

3)Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.
Contohnya seperti ucapan seseorang, “Jikalau Allah memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan semuanya di jalan Allah.” Maka yang seperti ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi adakalanya juga ragu-ragu atau dusta.

Allah Azza Wajalla berfirman,
Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah,Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).” (QS. at-Taubah: 75-76)

Adapun orang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah,

Allah Azza Wajalla berfirman,
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hujurat: 15)

Sahabatku sekalian
Di sini dijelaskan dengan terang bahwa kebenaran itu tampak dalam amal lahiriah dan ini merupakan kedudukan dalam Islam dan Iman. Kejujuran serta keikhlasan keduanya merupakan realisasi dari keislaman dan keimanan seseorang.

Orang yang menampakkan keislaman pada dhahir (penampilannya) terbagi menjadi dua: mukmin (orang yang beriman) dan munafik (orang munafik). Yang membedakan diantara keduanya adalah kejujuran dan kebenaran atas keyakinannya. Oleh sebab itu, Allah menyebut hakekat keimanan dan kebenaran ada pada kejujuran, sebagaimana firman Allah,

Allah Azza Wajalla berfirman,
(Pemberian itu hendaklah diuntukkan) kepada orang-orang fakir yang berhijrah, yang telah diusir keluar dari kampung halamannya dan harta bendanya (kerana berpegang teguh kepada ajaran Islam), untuk mencari limpah kurnia dari Allah dan keredaanNya, serta menolong (agama) Allah dan RasulNya; mereka itulah orang-orang yang benar (imannya dan amalnya).(QS. al-Hasyr: 8)

Lawan dari jujur adalah dusta.
Dusta merupakan tanda dari kemunafikan dan teramat di benci Allah.

Allah Azza Wajalla berfirman,
Kemudian kita memohon kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, serta kita meminta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta".
(QS. Ali Imran: 61)

Disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda yang bermaksud :
Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berbicara dia dusta, apabila berjanji dia mungkiri dan apabila diberi amanah dia mengkhianati.
(HR. Bukhari )

Kedustaan akan mengantarkan kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan akan menjerumuskan ke dalam neraka. Bahaya kedustaan sangatlah besar, dan siksa yang diakibatkannya amatlah dahsyat, maka wajib bagi kita untuk selalu jujur dalam ucapan, perbuatan, dan muamalah kita.

Dengan demikian jika kita senantiasa menjauhi kedustaan, niscaya kita akan mendapatkan pahala sebagai orang-orang yang jujur dan selamat dari siksa para pendusta.

Rasulullah bersabda maksudnya :
“Kebanyakan dosa anak Adam adalah kerana lidahnya.”
(Hadis riwayat Tabrani dan Baihaqi)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa. Celakalah !” (Riwayat Abu Daud )

Orang yang beriman itu selalu berkata baik atau lebih baik diam,

Rasulullah bersabda maksudnya :
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata dengan perkataan yang baik-baik atau dia berdiam saja. (Hadis riwayat Bukhari)

Sebab itu siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya, dan mendustai diri sendiri dan orang lain,itulah orang-orang Aniaya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah, tanpa dia sadari Allah telah mengangkat derajatnya karena ucapannya itu, dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah, tanpa dia sadari Allahh menjebloskan dia kedalam kedalam neraka karena ucapannya itu."
(Riwayat Al-Bukhari)

Kejujuran merupakan bukti keislaman
Kejujuran adalah timbangan keimanan
Kejujuran merupakan dasar keislaman
Kejujuran adalah tanda kesempurnaan

♥ UNTUK RENUNGAN BERSAMA SEMOGA MANFAAT INSYA ALLAH WASSALAM ♥ ♥


Obat Penyakit Hati

Tanda-Tanda Penyakit Hati
1.  ada 2 macam penyakit hati?
2. penyakit hati yang ga ada obatnya kecuali harus masuk islam? => nifak. dalil 2:10
3.  Tanda2/ gejala saat penyakit nifaq menyerang:
- enggan sholat jamaah. QS. 4:142
- Jarang dzikir, Q.S. 4: 142
- kata mulut tak sama dengan kata hati, qs 2:204-206
4. sebab nifaq ? berpaling dr quran dan sunnah. thaha:124-126, attaubah:124 dan 125., Al Arog: 179
5. 2 macam penyakit hati? penyakit keragu2an, penyakit syahwat
6. Penyakit keragu2an? kufur dan munafik.
7. penyakit syahwat? al ahzab:32 (Allah mewasiatkan supaya kaum wanita tunduk dalam pembicaraan, meski sudah menikah supaya hati2 orang munafik tak berhasrat). AlfurqonL 23
8. penyakit syahwat berkaitan erat dengan sikap mental? seperti serigala buas mencari 2 pintu berbuat maksiat/kejahatan.
9. yg dapat melindungi dari penyakit syahwat? iman
10. terapi utk mencegah serangan penyakit syahwat, menurut ibnu taimiyah?
- harus jauhi tempat2 keraguan
- harus sering2 berdzikir (mengingat) Allah
- saat sujud, nyelibkan doa: yaa muqollibal quluub, tsabbit qoblbiy ‘ala diinik, ala thoatik..
. Tanda-Tanda Penyakit Hati
1.  ada 2 macam penyakit hati?
2. penyakit hati yang ga ada obatnya kecuali harus masuk islam? => nifak. dalil 2:10
3.  Tanda2/ gejala saat penyakit nifaq menyerang:
- enggan sholat jamaah. QS. 4:142
- Jarang dzikir, Q.S. 4: 142
- kata mulut tak sama dengan kata hati, qs 2:204-206
4. sebab nifaq ? berpaling dr quran dan sunnah. thaha:124-126, attaubah:124 dan 125., Al Arog: 179
5. 2 macam penyakit hati? penyakit keragu2an, penyakit syahwat
6. Penyakit keragu2an? kufur dan munafik.
7. penyakit syahwat? al ahzab:32 (Allah mewasiatkan supaya kaum wanita tunduk dalam pembicaraan, meski sudah menikah supaya hati2 orang munafik tak berhasrat). AlfurqonL 23
8. penyakit syahwat berkaitan erat dengan sikap mental? seperti serigala buas mencari 2 pintu berbuat maksiat/kejahatan.
9. yg dapat melindungi dari penyakit syahwat? iman
10. terapi utk mencegah serangan penyakit syahwat, menurut ibnu taimiyah?
- harus jauhi tempat2 keraguan
- harus sering2 berdzikir (mengingat) Allah
Sebab-Sebab Penyakit Hati
1. sebabnya? syirik, perbuatan maksiat, lalai, berpaling, sibuk dengan urusan dunia dan menempatkan kepentingan dunia diatas kepentingan agama, berlebih-lebihan.
2. syirik?
3. perbuatan maksiat, qs 5: 13, Al mutaffifin:14, Al Arof: 175-176
4. lalai? contoh: semangat belajar dan dengar ceramah tapi ga mengubah tingkah laku kesehariannya. al anbiya: 97-98
5. berpaling? banyak tahu, tapi ketika disodorkan ayat/kebenaran dari Alloh, ia berpaling dari kebenaran.  Hr. bukhari I/175
Anak Panah yang Merobek2 Hati
1. Memandang wanita yang diharamkan
2. nyanyian
. Obat Penawar Hati
Dzikir dan doa.....


0 komentar:

Posting Komentar