Hujan
penuh kelembutan. Sebagaimana asmara jiwa yang datang menjemput
peradaban lama. kecil mungil nan cantik atau gagah perkasa, aku tak
pernah bisa berkata...sebagimana hujan yang penuh dengan kelembutan (
18-11-2011 ) utk terkasih matahariku sendiri
Sajak sore
10102011
CintA DAN Ketika…
Ketika semua serba cukup
Ketika semua lupa dengan kata berbagi
Kita menjadi kikir…
Bersama mata yang berkata-kata
aku tak membutuhkanm lagi.
Ketika tak ada lagi saudara
Bumi tak berlangit
Jabat tangan tak berjari jauh menembus iba
lupa membawa hati
cinta telah terkubur bersama fatamorgana
Pergilah bersama hujan
tanpa peduli harus berkata kepada siapa
Sebab lupa talah mendaging darah
Atau….
Mungkin dipojok matahari,
ketika dulu pernah menanam cinta
Ku ingat-ingat dengan kesungguhan
masihkah hijau, merah atau pelangi warnanya
Rupanya telah lama cinta itu membeku
Hingga lupa kepada siapa cinta ini sebenarnya untuk siapa
Atau mungkin aku telah lama tidak mendo’akan cinta
Disetiap hitam dan putih hati
Dan lusuh sajadah
mencari
ANJING DAN SANG MAJIKAN
Aku melihat anjing-anjing itu
berkaki dan bermata tajam
Suaranya menderu bagai selipan kayu
Seperti sang gergaji memotong balok kayu
Hari ini majikannya baru tiba dari kota
Katanya ia rindu kampung halaman
lalu Sudah saatnya deretan barisan tiba
Untuk mengucapkan salam hari itu juga
terjadilah jamuan makan malam
tak ada bedanya
Betapa sopan ia mengunyah makanan
Betapa rakus ia menelan ludahnya
Tanpa jijik.
Dan berceritalah tentang madu kepada majikan semata wayangnya.
Madu yang keluar dari mulut
Sebab di lain waktu aku melihat
Ia mencabik-cabik pakaian majikannya
Dan juga pula mengencingi tempat tidurnya
Bahkan tak segan menyebut hatinya dengan sebutan-sebutan
Yang tak ada bedanya…
Aku geleng-geleng kepala dibuatnya
Dan ketika ku kejar
Ia telah menghilang dibalik malam
Tak ada bedanya…
KISAH SRIKANDI MALANG
Malang sekali Kau Srikandi
Dengan panahmu yang runcing
Mampu membelah kebenaran bersama busur-busur ketuhanan
Betapa konyolnya
Ketika kau tak membaca pekem yang seharusnya
Tak seharusnya kau melayani Rahwana
Dengan alasan sang dewi Shinta sedang ke pasar
Atau sekedar menemani sang Rama
Membeli pulsa di kerajaan Astina
Anehnya lagi
Setelah sang Hanoman membakar kampung Ngalengka
Ia tak lagi berwarna putih
Bukankah ia ke kerajaan itu untuk membebaskan sang Shinta?
Bukan..
Kedatangan hanoman hanyalah meminta jatah
Dari jasanya menukar Srikandi ke dalam cerita
Kisah ini menjadi semakin carut marut
Ketika Sang Ramawijaya ikut-ikutan
Ber- sms kepada sang Rahwana
Ia akan menukar Dewi Shinta dengan Srikandi
Betapa konyolnya kerajaan ini
Akhirnya sang dalang memutuskan
Memindahkan Rahwana ke kerajaan Kendalisada
Sedang sang Anoman duduk manis
Menjadi raja di negeri Ngalengka
Pertunjukan tak berhenti
Bahkan sampai gelap tiba
Tak ada yang mengakhiri
Begitu pula tak mau memulai..
SAJAK CITA-CITA
Oleh : Mas Un
Ketika kau bercerita padaku
tepatnya dibawah pohon matoa
sebelah kamar kost kita :
bayi kecil
dan denguran se-ekor kerbau
berpakaian lumpur kelak berharap
dengan sang istri
yang konon ayu, taat beragama serta berpendidikan sarjana
tergopoh membawa rantang
yang isinya sepotong ikan gabus
sambal wijen
periuk
sebagai tempat nasi putih tertidur
hamparan hijau dalam petak
bercanda bersama burung prenjak
dengan nyayian riang
berbelas rizki Tuhan
bayi merah dewasa
menyambut istrinya
dengan senyum tanpa dendam
dalam gubuk bertahta bambu
tempat dulu ia menatap pagi
bersama dengkuran kerbau
yang kini ditukar dengan buku-buku politik
istriku...
masakanmu enak lagi harum
tanpa bahan pengawet
bebas dari saos orang kecil
sang istri yang sarjana
tersipu
ia tampak haru
0 komentar:
Posting Komentar