Pages

Rabu, 23 November 2011

Keajaiban Air

Massa Air Tercampur Tapi Dibedakan



Oleh Dr. Mohamad Daudah

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (Ar-Rahman: 19-22)
Tidak sampai tahun 1873 sudah diketahui bahwa perairan memiliki sifat yang berbeda dan bahwa mereka bukan hanya satu laut besar. Ini ditemukan setelah ekspedisi Challenger yang berlangsung selama tiga tahun. Hanya pada tahun 1942, hasil penelitian panjang muncul untuk pertama kalinya mendukung fakta ini.
Ratusan pusat penelitian laut menemukan bahwa Samudera Atlantik, misalnya, berisi air yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam suhu, kerapatan, asin, kehidupan laut, dan kemampuan untuk menyerap oksigen. Perbedaan tersebut dapat ditemukan di satu tempat. Bagaimana jika kita membuat perbandingan antara dua laut yang berbeda seperti Laut Merah dan Mediterania, Samudra Atlantik dan Mediterania, dan laut Merah dan Teluk Aden?
Pada tahun 1942, ditemukan bahwa di laut tertentu, perairan mengalami pasang namun masing-masing mempertahankan komposisi dan karakteristik yang berbeda. Air laut bergerak dengan cepat dan keras dengan cara yang membuat massa air bercampur dan berbaur. Namun, setiap massa mampu menjaga karakteristik dan kualitasnya. Pasang surut, arus air, ombak dan badai semua berkontribusi terhadap pengadukan air laut. Namun, setiap massa tidak pernah kehilangan sifat-sifat sendiri bahkan setelah dicampur dengan massa lain, seakan-akan ada penghalang di antara mereka.
Ayat di atas memberitahu kita tentang dua lautan yang berdampingan di mana masing-masing airnya asin, dan bercampur dengan air laut yang lain, namun ia dapat menjaga kualitasnya. Alquran mengatakan kepada kita bahwa mutiara dan karang dapat ditemukan di kedua lautan. Ia berarti bahwa bahwa air pada keduanya asin, dan karang dan mutiara ditemukan dalam air asin saja. Hal ini menunjukkan bahwa ayat ini berbicara tentang samudera dan laut yang seolah-olah tampak memiliki massa air yang sama, padahal mereka mengandung massa air dengan kualitas yang berbeda.
Samudra dan lautan asin tampak bagi kita memiliki kualitas yang sama dan sebagai satu massa. Namun faktanya adalah bahwa laut dan samudra memiliki massa air yang berbeda satu sama lain. Hanya dengan teknologi modern kita bisa melihat sejauh mana perbedaan mereka.
Namun Alquran mengungkapkan fakta ini sejak lama sekali bahwa meskipun satu sama lain berdampingan, air dari dua laut tidak akan pernah melewati batas yang lain (maksudnya tidak akan bercampur dan larut satu sama lain). Mereka akan selalu menjaga kualitasnya, seakan-akan ada penghalang di antara mereka. Bukankah ini cukup bukti bahwa Alquran adalah firman Allah?



748Share

Rahasia Dalam Laut

Allah Ta'ala berfirman: Dia membiarkan dua buah laut mengalir, kemudian keduanya bertemu; diantara keduanya ada batas yang tidak bisa dilampaui oleh masing-masingnya; maka nikmat Rabb-mu manakah yang kalian dustakan?; dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Q.S. Ar-Rahmaan) 

Maksudnya adalah bahwa kedua laut itu adalah asin. Sebab, ayat-ayat di atas berbicara tentang laut dan apa yang keluar dari salah satu laut berupa marjan dan dari laut lainnya lagi berupa mutiara. Laut yang pertama rasanya asin, demikian juga yang kedua. Dan kapan manusia mengetahui bahwa laut yang asin itu berbeda-beda, dan bukannya laut yang memiliki kandungan sama. Hal ini tidak diketahui oleh manusia kecuali setelah mereka memasuki tahun 1942. Pada tahun 1873 manusia mengetahui bahwa ada tempat tertentu di dalam laut yang kandungan airnya berbeda-beda. 

Ketika para peselancar melakukan selancar dan mengelilingi lautan dunia selama 3 tahun dengan menggunakan kapal, maka ini menjadi tonggak pembatas antara ilmu kelautan kuno, penuh dengan khurafat, dengan penelitian mendalam yang didasarkan kepada penelaahan atas fakta laut tersebut. Dan ini merupakan awal dari gelombang kemajuan ilmu pengetahuan bahwa laut yang asin memiliki kandungan air yang berbeda-beda. Dan sudah pernah dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap penelitian ini bahwa air laut berbeda-beda kadar panas, berat jenis (BJ air), kandungan oksigen. 

Dan pada tahun 1942, muncul untuk yang pertama kalinya sebuah hasil penelitian yang sangat panjang. Penelitian ini dilakukan oleh ratusan para peneliti dasar laut, dan mereka menemukan bahwa samudera atlantik bukanlah laut yang hanya merupakan satu lautan, akan tetapi samudera atlantik ternyata terdiri atas beberapa laut yang masing-masing berbeda. Masing-masing peneliti menemukan perbedaan dari masing-masing air laut yang mereka temui. Air laut di sebelah sana memiliki keistimewaan dan karakteristik tersendiri, demikian juga air laut bagian lainnya; masing-masing berbeda kadar suhu, BJ air, oksigennya, semuanya bersatu dalam satu samudera, altlantik......

Apalagi dengan laut-laut lain yang berbeda dan kemudian bertemu, seperti laut tengah, laut merah, laut atlantik, dan seperti laut merah dan teluk 'adn juga bertemu di satu tempat yang sempit. 
Maka pada tahun 1942, untuk pertama kalinya kita mengetahui ada satu laut yang masing-masing bagian laut tersebut memiliki perbedaan dalam kandungan dan sifat-sifatnya, dan bertemu pada satu tempat tertentu. 

Pada pakar kelautan (oceanolog) mengatakan bahwa sifat yang paling kentara dari laut dan airnya adalah bahwa laut dan airnya tidak pernah tetap ... tidak pernah tenang, dan hal yang paling terlihat adalah ia selalu bergerak, ... panjangnya, dan lebarnya, dan gelombang airnya, arah pergerakannya adalah diantara faktor-faktor yang sangat banyak yang mempengaruhi keadaan air laut. 

Dari sini ada satu pertanyaan: Bila memang demikian keadaannya, maka kenapa air-air yang berbeda itu tidak bercampur dan tidak menyatu (melebur) menjadi satu jenis?" maka mereka pun mempelajari, meneliti, dan menelahnya. Dan akhirnya pun mereka menemukan jawabannya, yaitu bahwa ada "dinding air pembatas" yang memisahkan setiap pertemuan dua laut dalam satu tempat, baik di dasar samudera atau pun di dalam palung (jurang di dalam lautan). Tempat inilah yang ternyata memisahkan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya. Akhirnya mereka pun dapat mengetahui batas laut ini dan bagaimana karakteristiknya. Akan tetepi dengan apakah mereka bisa mengetahuinya ? Apakah dengan kedua mata kita ...? Tidak, ... akan tetapi dengan meneliti secara mendetail dan rinci terhadap kandungan kadar garam, kadar suhu, BJ air. Dan hal-hal inilah yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.

0 komentar:

Posting Komentar